Sayang...kerinduan ini rasanya telah memuncak dan coba menyembul dalam ubun - ubun sehingga menghadirkan khayalan - khayalan yang tidak seharusnya hadir dalan awan angan-anganku, jarak dan waktu ini telah membuat aku harus terseok - seok membawa sejuta beban kerinduan dan membuat raga dan badanku tersakiti. Rasanya ingin aku hempas semua ini dan mengatakan padamu, " kita lanjutkan nanti saja, saat kau disini dan waktu telah memungkinkan!" tapi lidahku kelu dan keberanianku pudar saat kumengetahui betapa sayangnya kau padaku, betapa rindu ini memacu studymu agar lekas dapat bersua denganku.
Sayang...rapuhnya diriku mungkin kau tidak mengetahui sebab kututup rapat rasa itu saat berhubungan denganmu melalui fasilitas2 yang ada, agar cengeng ini tidak menular pada dirimu yang mencontoh dan mencoba menjadi tangguh dari diri ini, padahal aku sangat amat rapuh saat kau tidak disampingku dan menemani hari - hariku. Kerinduan ini mampu menghempaskan citaku untuk membahagiakanmu disaatnya nanti, membuat hari - hari tanpamu semakin panjang dan menatap bintang - bintang tidak seindah saat duduk berdua bersamamu.
Sayang...aku terlalu rapuh untukmu, tapi aku tak sanggup mengatakan semua ini padamu, sebab akan membuat semangatmu memudar untuk meraih cita dan asamu, dan tololnya aku saat kerinduan ini hadir dengan sombong dalam dada hanya sebuah nafsu yang ingin aku tumpahkan untukmu, nafsu untuk selalu bersamamu dan membelai indah tubuhmu.
Sayang...hanya carik - carik kertas sajalah saat ini yang mengetahui betapa bodoh dan rapuhnya diri kekasihmu ini.
# posted by oedhienx @ 7:01 PM